Friday 10 April 2009
Obama Tetap Populer Meski Ekonominya Masih Terguncang
Jajak pendapat publik baru-baru ini menunjukkan kepercayaan yang tetap berlanjut kepada presiden Barack Obama, meski setiap hari pemberitaan mengenai keadaan ekonomi yang masih buruk terus saja tersiar. Tapi para analis mengingatkan bahwa publik tidak akan mungkin untuk disuruh bersabar.
Rakyat Amerika tidak bisa menjauh dari berita ekonomi yang masih buruk-apakah itu melalui televisi, internet, ataupun radio. Setiap hari terdapat banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Dan pada hal lain, orang-orang kehilangan rumah mereka.
“Satu-satunya hal yang saya butuhkan sekarang adalah sebuah unit apartemen” kata seorang pria. Mendapat sebuah tepat yang menjadi milik saya dimana saya memiliki kunci sendiri dan semuanya. Cara itulah, yang dapat saya sebut sebagai rumah”.
Merespon terhadap pemberitaan yang terdengar setiap hari adalah seorang presiden baru memasuki bulan ketiga menjabat.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan Presiden Barack Obama dengan tingkat penerimaan yang positif antara 59 dan 65 persen. Direktur survey kantor berita CBS, Sarah Dutton menyatakan sebagian besar masyarakat percaya bahwa hanya akan memerlukan waktu yang sebentar untuk memulihkan perekonomian AS. Lima puluh persen masyarakat Amerika berkata Presiden Obama hanya membutuhkan waktu satu atau dua tahun untuk mengatasi masalah ekonomi, ujarnya. Sepertiga lainnya menyatakan bahwa pemulihan ekonomi akan memerlukan waktu 3 tahun atau bahkan lebih. Banyak analis berpendapat bahwa rakyat Amerika menginginkan untuk melihat sebuah kemajuan pada bidang ekonomi segera.
Sarjana Universitas Georgetown, Stephen Wayne berkata bahwa presiden mencoba untuk membuat keseimbangan penting sebagai responnya terhadap naik turunnya ekonomi.
Dan dengan begitu, Obama telah masuk dan berjalan melintasi garis kecil karena di satu hal ia harus realistis dan ia tidak dapat berkata, jika anda menyetujui RUU ini, bulan depan hari yang cerah akan disni lagi. Di sisi lain, masyarakat butuh harapan”, katanya.
Obama harus bergulat dengan kemarahan publik atas dana bailout kepada perusahaan seperti raksasa asuransi, American International Group.
Kemarahan telah memuncak di dalam munculnya pemberitaan bahwa beberapa eksekutif AIG akan diberi bonus yang tinggi. Sebagai tambahan, kubu Republik secara luas menentang kebijakan pajak Obama dan mengeluarkan rencana untuk meloncati ekonomi.
“Bagaimana kita akan mengandakan hutang untuk anak-anak kita? Bagaimana mungkin kita akan berkata bahwa kita akan menaikkan pajak bagi pencipta lapangan kerja? Kata Republikan perwakilan Virginia Eric Cantor.
Banyak ahli mengingatkan bahwa dukungan publik untuk presiden dapat terkikis jika indikasi pemulihan ekonomi tidak membaik dalam waktu dekat.
Tapi pakar politik Stephen Wayne menyatakan bahwa masyarakat mempunyai pandangan yang lebih luas akan langkah apa yang diperlukan untuk menghidupkan ekonomi. Kenyataannya, jika sesuatu tidak berubah pada suatu periode waktu tertentu, dia akan dicela atas pengeluaran semua uang ini tanpa hasil apapun, ujarnya. Tapi garis bawahnya ialah, apakah hal ini akan membaik? Apakah masyarakat melihat bahwa mereka akan lebih baik? Dan terdapat, setidaknya dalam 50 hari pertama, beberapa pengakuan publik, beberapa harapan lagi yang kita lihat dalam data polling yang menunjukkan bahwa kita berjalan pada arah yang benar.
Terdapat pandangan publik yang positif sekarang, tapi pernyataannya adalah: seberapa lama? Para staff White House dan pakar politik akan mencari jawabannya pada beberapa minggu ke depan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment