Monday, 20 April 2009

Kebangkrutan, dan Ancaman Gulung Tikar Bencana Bagi Industri Media Cetak



Pada bulan Maret, koran The Chicago Sun Times mengajukan perlindungan kebangkrutan bab 11. Hal itu merupakan terakhir kalinya dari serangkaian kebangkrutan surat kabar dan penutupan media di AS. Permasalahan saat ini terjadi ketika teknologi digital yang mulai menggeser peranan media cetak.

Pada bulan Desember, kota Chicago menjadi buah bibir paling besar dalam sepanjang sejarahnya. Senator dari Illinois, Barack Obama, sedang melangkah menuju ke gedung putih setelah memenangkan pemilu yang bersejarah. Kemudian juga ada berita mengenai Gubernur Illinois, Rod Blagojevich yang diselidiki atas tuduhan percobaan penjualan kursi senat yang ditinggalkan oleh Obama.

Tapi cerita mengenai penangkapan Blagojevich, tertutupi oleh cerita lain yang menusuk tepat di jantung The Chicago Tribune dan tiga juta pembacanya.

Pada edisi pagi berikutnya, terdapat berita mengenai kebangkrutan The Chicago Tribune, bab 11, dan cerita investigatifnya. Bulan-bulan berikutnya setelah kebangkrutan Tribune, surat kabar di Seattle dan Denver kemudian berubah menjadi edisi online yang eksklusif.

Pada bulan maret, koran utama lainnya di Chicago, the Sun-Times dengan satu juta pembacanya setiap hari, mengumumkan untuk mencari perlindungan kebangkrutan.

Sirkulasi koran harian di AS menurun lebih dari delapan persen dalam dekade ini. Konsumen baru, lebih suka menggunakan internet. Hanya dalam 1 tahun pada pertengahan dekade, jumlah pengunjung koran edisi website tumbuh sembilan persen, demikian asosiasi surat kabar Amerika.

Mike Smith, direktur eksekutif Pusat Manajemen Media di Northwestern University's Medill School of Journalism, tidak jauh dari Chicago, menyatakan bahwa trend ini sepertinya akan berlanjut. Berbarengan dengan krisis, hanya akan membuat masalah kepemilikan di industri ini akan semakin memburuk saja.

Terdapat pembelian yang gila-gilaan beberapa tahun lalu, dan beberapa perusahaan terlalu tinggi membeli properti surat kabar, ungkap Smith. “Tidak memperkirakan krisis ekonomi ini akan berdampak, anda mempunyai perusahaan seperti Tribune, yang berbasis di sini, Chicago, yang sedang mempunyai hutang dalam jumlah besar dan mereka harus melunasinya.

Meski demikian, Chicago Tribune sendiri masih mencetak surat kabarnya, dan, menurut Smith, masih menghasilkan uang bagi perusahaan Tribne sendiri. “Memang menghasilkan, tetapi tidak cukup untuk melunasi hutang”, ujarnya.

Pendapatan dari iklan tahun lalu menurun sebesar 17 persen, ungkap Asosiasi Surat Kabar Amerika ketika lebih banyak operasi media berfokus pada edisi onlinenya.

Dengan demikian, inikah awal dari kejatuhan industri media cetak dan beralih ke industri baru (online)?

No comments:

Post a Comment