Friday 17 April 2009

Kelanjutan Tulisan Mengenai IKHWANUL MUSLIMIN




Dalam keyakinan kelompok tersebut, Al Qur’an dan Sunnah memberi
Dalam keyakinan kelompok tersebut, Al Qur’an dan Sunnah memberikan panduan tata cara/ aturan hidup, sosial, dan organisasi politik yang sempurna yang telah disusun oleh Tuhan untuk umat manusia. Pemerintahan Islam harus berdasarkan pada sistem ini serta dapat diwujudkan dalam bentuk persatuan dalam sebuah kekalifahan. Tujuan IM, sebagaimana dinyatakan oleh pendirinya, Hassan Al-Banna adalah untuk merebut kembali, takdir islam, sebuah kekaisaran, yang terbentang dari Spanyol sampai Indonesia.

Mengajarkan bahwa islam menyuruh manusia untuk memperjuangkan keadilan sosial, pemberantasan korupsi dan kemiskinan (telah dilakukan PKS), serta kebebasan berpolitik yang lebih luas sesuai dengan hukum-hukum islam. IM (Ikhwanul Muslimin) secara keras menentang kolonialisme barat, serta membantu meruntuhkan monarki pro barat di Mesir dan negara-negara muslim lain di sepanjang abad ke 20.

Pada isu perempuan serta kesetaraan gender, IM menafsirkannya secara keras. Pendirinya menyeru untuk “kampanye terhadap bermewah-mewahan dalam berpakaian dan ketaktegasan bersikap”, “pemisahan para pelajar pria dan wanita”, kurikulum tersendiri untuk wanita, serta pelarangan tari-tarian dan lainnya.

IM merupakan salah satu organisasi yang paling berpengaruh di dunia muslim, utamanya di dunia Arab. Didirikan di Mesir, dan Mesir sendiri dianggap sebagai pusat gerakan ini. Secara umum, organisasi agak lemah di Maghrib, atau Afrika Utara. Cabang IM membentuk oposisi utama terhadap pemerintahan di berbagai negara di dunia Arab, seperti Mesir, Suriah, dan Jordania. Juga ada cabang-cabang “diaspora” di beberapa negara barat serta di Asia barat dan tenggara yang dibentuk oleh para imigran yang sebelumnya aktif pada gerakan tersebut di negara mereka masing-masing.

Gerakan tersebut sangat berpengaruh di banyak negara muslim, dimana secara legal memungkinkan,, seringkali mengoperasikan jaringan-jaringan organisasi kemanusiaan Islam, membentuk basis dukungan diantara para kaum dhuafa muslim.

Meski demikian, sebagian besar dari negara-negara ini dimana IM aktif diperintah oleh rezim yang non pluralis. Konsekuensinya, gerakan ini dilarang di beberapa negara Arab, dan pembatasan pada kegiatan politik untuk mencegah IM memperoleh kekuasaan melalui pemilu.

IM merupakan pergerakan, bukan partai politik, tapi para anggotanya telah membentuk partai politik yang terpisah di beberapa negara, seperti Front Aksi Islam di Jordania, serta Hamas di Gaza dan West Bank. Partai-partai ini dikepalai oleh anggota-anggota IM, tapi dalam beberapa tingkatan, tetap menjaga independensinya dari IM.

No comments:

Post a Comment