Thursday 2 April 2009

Menlu Israel Tidak Setuju Perdamaian Dengan Palestina

Avigdor Lieberman

Kekhawatiran bahwa koalisi Benjamin "Bibi" Netanyahu dengan partai Yisrael Beitenunya Avigdor Lieberman dapat merusak perdamaian terbukti sudah. Kebijakan Perdana Mentri Israel yang baru, Benjamin Netanyahu yang tidak menginginkan solusi dua negara diamini oleh perdana mentrinya. Untuk kesekian kalinya Israel mengingkari kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai dengan mengingkari Perjanjian Annapolis pada tahun 2007.
BBC melansir pernyataan Lieberman yang menyatakan bahwa Konferensi Annapolis tidak sah. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Annapolis tidak memiliki keabsahan. Konsesi-konsesi yang diberikan kepada Palestina hanya akan menimbulkan peperangan yang baru.
Israel tidak mempunyai keterikatan pada perjanjian Annapolis 2007. Meski begitu, ia menyatakan bahwa Israel akan melaksanakan perjanjian yang dinamakan peace road map tahun 2003. Pernyataan ini dikeluarkan tidak lama setelah Benjamin Netanyahu memulai kembali jabatan sebagai PM Israel yang kedua kalinya. Tentunya hal ini mengundang kecaman dari pihak Palestina.
Presiden Palestina Mahmud Abbas mengemukakan komentar bahwa Netanyahu tidak suka perdamaian. Hal ini tentu saja dapat dimaklumi, karena Netanyahu sendiri memang dikenal sebagai seseorang yang suka perang. Kompatriotnya, Lieberman, beberapa waktu yang lalu bahkan pernah mendesak negaranya untuk melaksanakan serangan Bom Atom ke Jalur Gaza.
Sampai sekarang masih belum diketahui apa reaksi Washington terhadap perkembangan terbaru konflik Gaza ini. Yang jelas adalah konflik ini akan tetap eksis, sampai Yahudi kelak akan terbirit-birit bersama dengan dajjal, di mana hari itu tidak ada tempat berlindung bagi orang-orang Yahudi kecuali pohon gharghat, yaitu pohonnya orang Yahudi. Tapi tetap saja pohon tersebut juga bukan pohon yang aman pula bagi Yahudi, karena umat muslim pun tahu, bahwa di belakang pohon ghargat pasti tersembunyi orang-orang Yahudi yang masih tersisa.

No comments:

Post a Comment