Tuesday 14 April 2009

Militer AS Merekrut Imigran, Menghadiahkan Mereka Kewarganegaraan


Militer AS menambah upaya untuk merekrut lebih banyak tentara terlatih dengan menawarkan para imigran "jalur cepat" menjadi WN AS jika mereka mengikutinya.
Rencana itu dikemukakan ketika Pentagon mempersiapkan diri mengirimkan ratusan ribu pasukan tambahan ke Afghanistan dan ke Irak yang memasuki tahun keenamnya.
Kepala Staff militer AS berjanji kelompok ini akan direkrut pada sebuah upacara di New York. Separo dari 32 tentara rekrutan yang baru merupakan imigran-imigran dari negara Pakistan, India, Korea Selatan dan Bangladesh.
Jenderal George Casey menyambut baik tentara-tentara baru ini, yang direkrut di bawah inisiatif baru disingkat MAVNI-Military Accessions Vital to the National Interest. Itu merupakan pilot project yang mempromosikan perekrutan sebagai jalur cepat untuk mendpatkan kewarganegaraan AS.
Letkol Margaret Stock menyatakan militer mencari seseorang dengan kecakapan bahasa dan keahlian medis. Mereka paham dengan budaya tertentu yang akan kita hadapi. Kita menemukan, operasi kami di Irak dan Afghanistan yang memiliki personel yang mampu mengerti kebudayaan setempat sangat berperan dalam sukses kami di lapangan.
Sejauh ini, program MAVNI, yang dimulai di bulan Februari telah merekrut 52 tentara baru, 60 persen diantaranya merupakan lulusan universitas. Militer sendiri memerlukan orang-orang yang mampu satu diantara 35 bahasa yang dianggap "strategis".
Stephen Chi mampu berbahasa Canton dan empat bahasa lainnya. Dia akan bekerja sebagai "spesialis penyuplai bahan bakar". Ia menyatakan bergabung, bukan untuk mencari paspor AS, tapi sebagai bentuk persahabatan saja. "Saya tumbuh di Norwegia, orangtua saya merupakan orang China, jadi bergabung dengan militer akan memberikan saya kesempatan untuk benar-benar bergabung kemana saja" katanya.
Toniya Mishra, 24 tahun, yang akan bergabung sebagai spesialis pemelihara air, menyatakan kalau pihak militer mendekatinya setelah menemukan Curriculum Vitaenya di internet. Ketika gajinya tidak mungkin untuk mencukupi biaya untuk melanjutkan ke tingkat master, ia berkata bahwa ada penghasilan tambahan lain. "Mereka memberikan asuransi untuk keluarga anda, dan anda dapat bepergian ke banyak negara dunia, dan itu lebih baik daripada melakukan apapun di pasar seperti hari ini, ungkapnya.
Untuk rekrutmen ini, tugas yang akan menanti selanjutnya adalah pelatihan dasar, sembilan bulan latihan fisik yang sangat keras, disiplin dan latihan lainnya.
Setelah itu kemudian akan ditempatkan di Irak, dimana mereka dapat menghadapi bahaya pertempuran yang sesungguhnya.
Melpati Krishna, seorang dokter dari India, mempunyai sebuah konsen. "satu-satunya ketakutan saya, sepertinya, menjalani pelatihan dasar".
Sejauh ini, 380 orang telah melamar. Pihak militer menyatakan akan menerima sampai 1000 orang sebelum program akan berakhir pada bulan Desember.


No comments:

Post a Comment