Sunday 29 March 2009

Presiden Afghan Mendukung Rencana Perang Baru AS

Edan, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai menyambut rencana baru Presiden AS Barack Obama untuk melawan pemberontak Al Qaeda dan Taliban di wilayahnya.
Dalam Konferensi Pers di Kabul hari sabtu, Presiden Karzai berkata bahwa strategi baru AS, lebih baik dari yang diperkirakan, sebagaimana hal tersebut diperkenalkan sebagai solusi untuk konflik yang semakin memburuk di negeri yang tercabik-cabik oleh perang itu.
"Ini lebih baik dari yang kami harapkan sebagai sebuah kenyataan, kami mendukungnya, ungkap Karzai, sehari setelah Presiden Obama mendefinisikan lagi misinya di Afghanistan.
Pada hari Jum'at, Obama menyatakan bahwa kehadiran AS di Afghanistan bukan untuk mengontrol atau mendikte masa depan Afghanistan tapi untuk mengacaukan dan menumpas Al Qaeda".
Presiden Karzai menyatakan bahwa kesempatan untuk berhasil lebih terbuka karena strategi baru tersebut menyadari bahwa perang terhadap terorisme merupakan masalah regional. AS dibawah pemerintahan mantan Presiden Bush menginvasi Afghanistan dan menyingkirkan Taliban dari kekuasaan pada tahun 2001 dalam upayanya untuk menghancurkan militan yang berada di balik peristiwa 11 September.
7 tahun setelah itu, para pemberontak lebih kuat daripada sebelumnya di wilayah selatan dan timur Afghanistan dimana mereka membuat kontrol dengan memberikan layanan pemerintah dan keamanan dasar.
Menurut AS, Pemberontak Al Qaeda dan Taliban, juga telah melintasi perbatasan ke Pakistan.
Hari Jum'at, Presiden Obama mengklaim bahwa perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan sekarang telah menjadi "tempat paling berbahaya di dunia" buat orang Amerika.
Lebih Lanjut ia menambahkan, "situasi semakin membahayakan" di dalam maupun di sekitar Afghanistan dan menyeru upaya pengiriman SDM yang banyak, sesuai yang dibutuhkan- termasuk tambahan tentara dan personel sipil.
Obama juga berjanji untuk "melanjutkan" pelatihan dan pembentukan tentara Afghan dalam upaya memuluskan kemungkinan penarikan pasukan AS dari negara tersebut.
Tinjauan baru dari perang terpenting Amerika juga disambut oleh pemerintah Pakistan. Presiden Asif Ali Zardari Sabtu kemarin menyambut baik rencana AS dan berjanji untuk melindungi Pakistan dari pemanfaatan wilayahnya oleh militan.
Sementara itu, AS, terus menekan badan intelijen Pakistan, yang telah dituding oleh petinggi AS sebagai kaki tangan Al Qaeda.


No comments:

Post a Comment