Tuesday 24 March 2009

Hancurnya Israel Bila Tanpa Palestina

Mantan Presiden AS Jimmy Carter melontarkan kritik yang teramat pedas terhadap Israel. Dalam wawancaranya beberapa waktu lalu dengan Associated Press, mantan presiden yang berusia 84 tahun itu berkata bahwa Israel akan menjumpai malapetaka bila Israel tidak mendukung terwujudnya Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Kita tentu amat tercekat mendengar pernyataan ini. Bila hal ini diungkapkan oleh tokoh muslim ataupun tokoh-tokoh yang kontra terhadap Israel, maka kita dapat mafhum. Akan tetapi ini datang dari mantan presiden AS, negara yang selama ini dibawah kontrol dari Yahudi. Ada apa gerangan?

Lebih lanjut, Mr. Carter menyatakan bahwa jika melihat visi solusi suatu negara, yang sepertinya akan menjadi tren, Mr.Carter berharap bukan sesuatu yang tidak bisa ditawar, Israel, justru akan hancur!!!!!!!!! Hal tersebut dikarenakan hanya akan ada tiga pilihan tersisa bagi negara Yahudi itu jika tetap menentang berdirinya Palestina sebagai suatu negara, dan kesemuanya tidak menguntungkan bagi Israel.

Opsi pertama yang dikemukakan adalah menumpas sejumlah besar warga Palestina. Sebab, dalam waktu dekat jumlah mereka akan jauh lebih besar daripada orang Yahudi. Jumlah besar akan menyulitkan posisi Israel sebagai penentang berdirinya Palestina sebagai sebuah negara. Bila opsi tersebut dilakukan, maka itu sama saja dengan Genosida.

Pilihan kedua dan ketiga juga tidak memberikan banyak celah untuk Israel mewujudkan harapan. Kedua pilihan ini berhubungan dengan hak pilih warga Palestina. Kedua opsi tersebut ialah mengebiri hak pilih warga Palestina jika referendum dihelat. Hal ini akan menjadikan Israel dijuluki sebagai negara Apartheid. Opsi kedua adalah memberikan hak penuh kepada warga Palestina. Hal ini berarti kemenangan bagi Palestina.

Pandangan Mr. Carter tersebut ia ungkapkan ketika melaunching buku barunya, We Can Have Peace In The Hoy Land. Mr. Carter berpandangan, solusi dua negara akan jauh lebih baik ketimbang satu negara, asalkan, keduanya bisa hidup berdampingan secara damai.

Kalau kita melihat realita ini, tampaknya apa yang ditawarkan Mr. Carter tampaknya bakal sulit terwujud. Kedua belah pihak, baik bangsa Palestina dan Israel mempunyai dua perbedaan yang mendasar yang sulit disatukan. Dan ini menjadi akar penyebab konflik. Kedua bangsa tersebut sama-sama mengklaim bahwa tanah yang mereka duduki adalah tanah yang diwariskan kepada mereka oleh Tuhan, menurut ajaran masing-masing tentunya.

Tentu melihat hal ini sangatlah sulit jika kita ingin melihat perdamaian diantara mereka. Ini bukan hanya perang antara dua bangsa, tapi ini juga perang diantara dua agama yang mempertahankan prinsip masing-masing. Jawaban dari mengapa konflik ini terus berlangsung dan bahkan makin panas, dapat kita temukan dalam pembahasan-pembahasan Al Qur’an dan Hadits. Banyak sekali buku-buku yang membahas tentang masa depan konflik Palestina-Israel, khususnya buku-buku yang membahas mengenai tanda-tanda kiamat. Jadi, silakan cari di buku-buku tersebut kelanjutan konflik ini………

1 comment:

  1. israel akan lenyap sekiranya tidak berganjak dengan pendirian angkuhnya,suatu masa nanti kita akan menyaksikan kehancuran negara haram israel. http://www.vemmabuilder.com/800580705

    ReplyDelete