Monday 4 May 2009

Israel Mencari Pahlawan Untuk Membom Iran


Israel Mencari Pahlawan Untuk Membom Iran
Ketika AS dan Israel melanjutkan permusuhannya terhadap Iran, Tel Aviv menyatakan harapannya untuk mengakhiri aktivitas nuklir Iran dengan melakukan “operasi yang heroik”.

Dalam sebuah wawancara dengan harian Haaretz, menteri pertahanan Israel Ehud Barak membuat sebuah perbandingan antara program nuklir Iran dengan Irak pada masa kepemimpinan Saddam Hussein, seraya berharap ada sebuah akhir yang serupa terhadap program nuklir Iran.

Pada tahun 1981, Israel membom reaktor nuklir Irak buatan Prancis yang berada di dekat Ibukota Baghdad, dalam sebuah operasi yang kemudian tercatat sebagai serangan udara pertama terhadap reaktor nuklir.

Israel meyakini reaktor uranium Iran berkekuatan 70 megawatt dibangun untuk mengembangkan senjata nuklir guna menghancurkan Israel.

“Kita mengatakan bahwa kita tidak menghapus satu opsipun. Kita mempunyai sebuah kecenderungan akan harapan untuk sebuah operasi heroik yang akan mengakhiri segalanya, sebagaimana pengeboman reaktor nuklir Irak pada tahun 1981”, ungkap Ehud Barak yang menjelaskan mengenai sikap Israel terhadap perdebatan panjang mengenai aktivitas nuklir Iran.

Tetapi, petinggi Israel telah membuat garis antara “ancaman Irak” dan “ancaman Iran” dengan menggambarkan ancaman Iran lebih membahayakan.

Meskipun Israel kecewa terhadap upaya diplomatik Washington kepada Iran dan aktivitas nuklirnya, Ehud Barak mengakui bahwa Israel “tidak dalam posisi yang tepat untuk mengatakan apakah Amerika harus membangun dialog dengan Iran atau tidak”.

Tetapi, Ehud Barak membuat garis panduan kepada White House mengenai bagaimana cara melakukan pendekatan kepada Iran.

“Saya mengatakan kepada mereka bahwa negosiasi janganlah berlangsung lama dan harus mempunyai tenggat waktu, disertai dengan sangsi “lunak” seperti pembatasan transfer dana, seraya menyiapkan dasar untuk sangsi yang lebih keras yang melibatkan kewenangan untuk bertindak setelah itu. Ini telah dilakukan dalam kerjasama yang dalam dengan Rusia dan China”, ungkap Ehud Barak.

Seraya seruan Israel akan perang terhadap Iran sejauh ini mendapatkan penentangan keras di AS, sebuah laporan oleh RIA NOVOSTI mengungkapkan bahwa terdapat kemungkinan rencana baru oleh pemerintahan Obama terhadap masalah ini.

Menurut laporan tersebut, White House gagal untuk mengenakan sanksi kepada Tel Aviv jika mereka melakukan serangan secara unilateral kepada Iran.

No comments:

Post a Comment